Pemilu, Jawaban dari Demokrasi?

Iman
3 min readMay 29, 2022

…dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat.

https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/12/15/69643-kotak-suara.jpg

Indonesia merupakan salah satu negara penganut sistem demokrasi yang dimana saat ini dinilai sebagai sistem paling baik di dunia, karena dalam sistem ini masyarakat berperan sebagai aktor dan unsur utama yang berhak serta memiliki kedaulatan terhadap proses kemajuan negara. Dengan adanya demokrasi, maka masyarakat otomatis memiliki hak untuk ikut campur di dalam segala proses penentuan pembuatan kebijakan-kebijakan negara yang dimana ditujukan demi meraih kesejahteraan rakyat. Maka untuk meraih pemerintahan yang demokratis, dipilihlah pemimpin-pemimpin negara yang mampu menjadi perwakilan untuk rakyat sebagai bentuk kompetisi dalam memilih pemimpin-pemimpin yang layak dan terbaik; pemimpin-pemimpin ini merupakan suatu representasi yang akan menjalankan aspirasi masyarakat kedalam pemerintahan nanti. Oleh sebab itu di dalam penyaringannya masyarakat membutuhkan wadah yang mampu membantu masyarakat dalam memilih wakil-wakil rakyat yang memang pantas untuk mewakili mereka, dan hal ini dilakukan melalui kontestasi elektoral yang dikenal dengan Pemilihan Umum.

Efektifkah Pemilu untuk Indonesia?

Pemilu sendiri merupakan suatu jalan bagi masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia dalam menyaring wakil-wakil yang pantas untuk mewakili aspirasi mereka di kursi pemerintahan. Melalui pemilu berarti masyarakat telah diberikan ruang akses atau kemudahan untuk memilih pemimpin yang tepat dan berkualitas berdasarkan kepercayaan dari masyarakat sendiri. Melalui Pemilu berarti juga telah memberikan kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menggunakan hak politiknya serta ikut berpartisipasi dalam mewujudkan cita-cita negara, meskipun dalam realitanya Indonesia sampai saat ini masih terus berusaha untuk menginjak demokrasi yang benar-benar ideal — karena dalam prosesnya menyelenggarakan pemilu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, masih banyak hambatan-hambatan yang dinilai mempengaruhi perkembangan pemilu di Indonesia antara lain yakni mengenai disfungsi pemilu di beberapa periode lalu yang dimana dalam pelaksanaannya hanya dijadikan sebagai formalitas semata saja, pemilu masih belum dilakukan dengan benar-benar transparan dan adil namun seberiringnya waktu pada akhirnya secara perlahan bertransformasi pasca reformasi.

Hal ini menandakan bahwasannya Pemilu di Indonesia masih belum maksimal untuk dijadikan alat ukur yang sesuai dalam perektrutan wakil-wakil rakyat ini. Kandidat-kandidat yang disediakan oleh pemilu pun acapkali tak mampu menjamin keterwakilan rakyat sendiri, hal ini dikarenakan sebenarnya masih banyak celah-celah yang dilakukan oleh para elite politik di dalam kontestasi elektoral ini. Misalnya melalui tindakan-tindakan tak terpuji seperti Politik Uang yang marak dilakukan oleh para calon kandidat demi melancarkan kemenangan mereka di pemilu, selain itu ketidak transparansian pihak-pihak yang terlibat dalam Pemilu juga menjadi salah satu pemicu terbukanya kecurangan. Di negara yang dikenal sebagai negara demokrasi ini tak elak telah banyak menyembunyikan ragam fakta yang mencederai esensi Pemilu. Pemerintahan yang oligarki, bagi-bagi jabatan serta politik uang merupakan hal lazim yang tidak bisa lagi terelak, meski Pemilu dilaksanakan namun dalam kenyataannya Pemilu di Indonesia tidak sebaik itu. Banyak para peneliti yang melihat bahwasannya hasil Pemilu di Indonesia sebenarnya mudah untuk tertebak, bahkan jauh-jauh hari sebelum hasil Pemilu keluar kita sudah akan mendapatkan gambaran siapa yang akan menang. Oleh sebab itu, bayangkan saja bagaimana jika Pemilu sama sekali tidak dilaksanakan di Indonesia? Bisa jadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh rakyat akan lebih mudah dilakukan oleh para elite-elite politik ini.

Butuh banyak transformasi yang harus dilakukan di Indonesia, dan tentu saja tidak akan mudah untuk melakukannya. Namun jika tidak ada perubahan yang dilakukan pemerintah maka esensi yang dimiliki Pemilu sebagai langkah terbaik dalam menentukan pemimpin yang berkualitas, jujur serta amanah bagi rakyat pun nantinya tidak akan bisa terealisasi dengan baik. Pemilu sendiri adalah salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengupayakan perealisasian terhadap demokrasi. Disisi lain, hal ini juga tidak akan bisa berubah jika tidak ada kesadaran diri dalam para elite-elite politik yang nantinya ikut menjadi calon kandidat di pemilu. Sepintar-pintarnya seorang pemimpin, yang lebih baik lagi adalah pemimpin yang mampu menerapkan kejujuran dan amanah untuk rakyatnya. Dan perlu diketahui lagi, Pemilu hanyalah suatu alat, bukan sebagai kunci perubahan — khususnya untuk Indonesia.

--

--

Iman

An Indonesian Political Student who likes writing everything but mostly politics, education and life.